Laman

Minggu, 20 Februari 2011

KESALAHAN BERBAHASA TULISAN KE-1 BAHASA INDONESIA 2

Nama : HENI PUJIARTI
Npm : 10208585
Kelas : 3EA10
Tulisan ke-1 Softskill Bahasa Indonesia 2

KESALAHAN BERBAHASA
TULISAN KE-1 BAHASA INDONESIA 2
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pemakaian bahasa sehari-hari sering kita tidak menyadari apakah pemakaian bahasa kita lakukan itu, apakah sudah benar atau tidak. Dalam ilmu bahasa Indonesia, bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas tentang kesalahan berbahasa. Sebelumnya akan dibahas pengertian bahasa. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan manusia untuk bertukar informasi. Dalam bahasa yang digunakan terdapat kesalahan-kesalahan berbahasa meliputi: ketidakefektifan kalimat, kesalahan pemilihan kata.

B. Permasalahan
(1) Ketidakefektifan kalimat
(2) Kesalahan pemilihan kata

C. Pembahasan Masalah
Ketidak Efektifan kalimat adalah Kalimat yang dibuat mengandung lebih dari satu kesatuan informasi sehingga sering menimbulkan kerancuan dan ketidaktepatan arti. Adapun sebab- sebab ketidak efektifan kalimat yaitu:
1) Pleonasme adalah kalimat yang berlebihan dan tumpang tindih
contoh :
 Banyak siswa-siswa yang datang terlambat upacara sehingga mereka dihukum. (salah)
Banyak siswa yang datang terlambat upacara sehingga mereka dihukum. (benar)
 Rumah itu terbakar disebabkan karena hubungan arus listrik. (salah)
Rumah itu terbakar karena hubungan arus listrik. (benar)
 Para hadirin dimohon berdiri ! (salah)
Hadirin dimohon berdiri ! (benar)

2) Kontaminasi adalah merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah
contoh:
 Orang itu sangat baik sekali (Salah)
Orang itu sangat baik (benar)
Kata sangat baik sekali salah karena menggunakan kata sangat dan kata sekali dalam satu kalimat.

3) Tidak memiliki subjek
Contoh:
 Buah jeruk mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
Di dalam buah jeruk terkandung vitamin C. (KPS) (benar)
Di dalam buah jeruk mengandung vitamin C. (KPO) (salah)

4) Adanya kata depan yang tidak perlu
Contoh :
 Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat. (salah)
Perkembangan teknologi informasi sangat pesat. (benar)
 Kepada siswa kelas I berkumpul di aula. (salah)
Siswa kelas I berkumpul di aula.(benar)
Selain daripada bekerja, ia juga kuliah. (salah)
Selain bekerja, ia juga kuliah. (benar)

5) Salah nalar
Contoh :
 Bu, saya minta izin ke belakang. (salah) (toilet tidak selalu berada di belakang)
Bu, saya minta izin ke toilet (benar)
 Bella mengajak temannya naik ke atas. (salah) (naik selalu ke atas)
Bella mengajak temannya naik.(benar)

6) Kesalahan pembentukan kata
Contoh :
 Ia mengenyampingkan tugas kuliahnya. (salah)
mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan
Ia mengesampingkan tugas kuliahnya.(benar)
 Rani sedang menyetop bis sekolah. (salah)
menyetop seharusnya menstop
Rani sedang mensetop bis sekolah. (benar)

7) Pengaruh bahasa asing
 Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel)
(kata daripada dihilangkan)
Sebab-sebab perselisihan … (benar)
Saya telah katakan … (I have told)
(Ingat: pasif persona)
Telah saya katakan (benar)

8) Pengaruh bahasa daerah
- … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka)
(seharusnya sudah hadir)
- … oleh saya. (Sunda: ku abdi)
(seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)

9) Konjungsi
Konjungsi antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Konjungsi atau kata sambung adalah kata-kata yang menghubungkan bagian-bagian kalimat, menghubungkan antarkalimat, antarklausa, antarkata, dan antarparagraf.
1. Konjungsi antarklausa
a. Yang sederajat: dan, atau, tetapi, lalu, kemudian.
b.Yang tidak sederajat: ketika, bahwa, karena, meskipun, jika, apabila.
2. Konjungsi antarkalimat: akan tetapi, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
3. Konjungsi antarparagraf: selain itu, adapun, namun.

2. Kesalahan Pemilihan Kata
Apabila terjadi kesalahan pemilihan kata maka akan terjadi pergeseran arti/ makna kalimat, tidak sebagaimana diinginkan oleh penulisnya. Bagi pembaca, kesalahan tersebut akan menimbulkan kesalahpaham atas arti/makna yang dimaksudkan penulis. Kesalahan yang dilakukan itu meliputi :
 Penggunaan kata-kata yang merupakan hasil terjemahan secara harafiah dan Kesalahan penggunaan kata terjemahan yang bersinonim, seperti kata to leave yang terjemahan bahasa Indonesianya meninggalkan dan berangkat.
 Pengunaan sinonim kata yang tidak tidak benar-benar tepat sebagaimana dituntut konteks kalimat tertentu.
 Kerancuan dalam penggunaan kata-kata yang mirip, seperti penggunaan ada dan adalah , mudah dan murah, dsb.
Pasangan kata seperti inilah yang sering dikacaukan dalam penggunaannya. Beberapa kata yang kesalahan pemakaiannya cukup sering adalah kata ada yang dikacaukan dengan kata adalah; penggunaan pronomina kita dengan kami (yang dalam bahasa Inggris ‘us’); kata berangkat dengan kata meninggalkan; kata cara dengan kata secara; kata tidak dengan kata bukan; kata ada dengan kata mempunyi. Beberapa contoh kesalahan pembelajar dalam memilih kata di paparkan di bawah ini.
Contoh kesalahan pemilihan kata:
a) Saya berbicara dengan sopir sambil naik. Dia ada sopir untuk enam tahun.
b) Situasi ini pusing untuk anak-anak dan bisa sangat mempengaruhi mereka.
c) Adalah banyak penjual dan pembeli dalam pasar.
Alternatif pembenarannya:
a) Situasi ini membingungkan anak-anak dan sangat mempengaruhi mereka.
b) Saya berbicara dengan sopir ketika sudah di dalam taksi. Dia sudah menjadi sopir selama enam tahun.
c) Ada banyak penjual dan pembeli di dalam pasar itu.


D. Simpulan
Dalam kesalahan berbahasa didapat ketidakefektifan kalimat dan kesalahan pemilihan kata. Yang telah diuraikan sebelumnya. Semua ini adalah kesalahan berbahasa yang mungkin tidak sengaja sering dilakukan. Oleh, karna itu diharapkan setelah membaca tulisan ini dapat menjadi pembaca mengerti berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

E. Daftar Pustaka
Hadi, Farid,1981. “Kesalahan Tata Bahasa.” Bahan Ceramah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Hakim, Lukman dkk. 1978. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Seri Penyuluhan 9. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembngan Bahasa.
Moeliono, Anton M. 1984. Santun Bahasa. Jakarta:Gramedia
Parera, J.D.1983. Menulis tertib dan sistematik. Cetakan 1. Airlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar