Laman

Rabu, 27 April 2011

RESENSI


Nama : Heni Pujiarti
Npm : 10208585
Kelas : 3EA10
Tugas Softskil Bahasa Indonesia
RESENSI

       Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

Pengertian Resensi
     Resensi adalah suatu tulisan atau alasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku.  Dengan demikian resensi dapat diartikan sebagai komentar atau ulasan penulis atas sebuah karya buku, film, seni ataupun produk yang lain. 

Tujuan  Menulis Resensi
1.      Penulis resensi ingin menjembatani keinginan  menyampaikan kepada para pembacanya.
2.      Penulis resensi ingin menjyampaikan informasi kepada pembaca apakah hasi resensi tersebutlayak mendapatkan sambutan masyarakat atau tidak.
3.      Penulis resensi berupaya memotivasi pembacanya untuk membaca buku tersebut secara langsung.
4.      Penulis resensi dapat pula mengkritik, mengoreksi dan memperlihatkan kulitas buku baik kelebihannya maupun kekurangan.
5.      Penulis resensi mengharap memperoleh honorarium atau imbalan dari media cetak yang yanng memuat resensinya baik majalah ataupun surat kabar.    
Ciri-ciri Resensi:
1. Untuk mengetahui perbedaan topik dan judul.
2. Mampu menuangkan gagasan atau ide dalam karangan ilmiah.
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku
  1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
  2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
  3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Cara Menulis resensi
Menulisresensi berarti menyampaikan informasi mengenai ketepatan buku bagi pembacanya. Didalamnya disajikan beberapa ulasan mengenai buku tersebut dari beberapa segi. Ulasan ini dikaikan dengan selera pembaca dalam upaya memenuhi kebutuhan akan bacaan yang dapat dijadikan acuan bagi kepentingannya. Penulis resensi seyogianya mempertimbangkan hal-hal berikut :
1.      Landasan Filosofi Penulisan
Keinginan penulis tidak seluruhnya tertuang dalam karangan, misalnya visi, misi dan hakikat penulisan tidak seluruhnya dituang dalam karangannya. Untuk itu penulis sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya dan penulisresensiharus menyadari sepenuhnya apa maksud ia menulis resensi tersebut. Untuk mengetahui hal tersebut penulis resensi perlu mengkaji landasan filosofi yangmenjadi landasan penulisan.
2.      Harapan Pembaca
Setelah membaca resensi, diharapkan dapat membantu pembaca mendapatkan informasi yang diperlukan. Pembaca akan melihat gambar seluruh isi informasi tentang buku dan kualitas buku tanpa melihat dahulu buku  tersebut.
3.      Harapan Penulis dan Pembaca
Resensi berupaya mengkomunikasikan harapan pembaca dan penulis akan adanya buku yang berkalitas. Itulah sebabnya penulis resens harus menginformasikan sasaran dan target yang diharapkan  penulis bagi pembacanya.
4.      Materi Tulisan
Penulis resensi harus memaparkan materi yang ada dalam buku yang mencapai target sasaran pembacanya. Dia harus dapat menjembatani kemauan penulis dan keinginan pembaca.

Materi Yang Diresensi
Resensi diharapkan dapat menyajikan materi buku dengan tepat yang meliputi
1.      Landasan filosofi penulis karya asli
2.      Kekuata dan kelemahan karya yangdiresensi
3.      Subtansi karya yangdireseni bagian perbagian bab perbab
4.      Fisik karya yang diresensi termasuk ukuran buku kertas, huruf yang digunakan, tinta warna,  jilid,  gambar, dan ilustrasi  

Bahasa Dalam Resensi
Bahasa yang digunkan hendaknya bahasa denotatif  karena ingin mennyajikan fakta secara ilmiah dan objektif . Resensi harus menerapkan kaidah ejaan yang disempurnakan, pilihan dan bentuk kata yang tepat kalimat yang efektf dan paragraf yang padu dengan penalaran yang logis.

Langkah –langkah meresensi sebuah karya
Langkah dan teknik meresensi suatu karya lazimnya mengikuti tahapan berikut :
1.      Mengamati suatu karya
2.      Membaca isi suatu karya
3.      Membuat ringkasan
4.      Memaparkan isi dan mutu suatu karya

Sistematika Resensi
Pada dasarnya sistematika resensi adlah sebagi berikut :
a)      Cantumkan tema atau judul karya yang diresensi
b)      Cantumkan nama pengarang, judul karya, penerbit, tempat terbit, jumlah bab, dan jumlah halaman
c)      Kemukakan sistematika, bahasa, ringkasan karya yang diresensi
d)     Jelaskan kulitas karya yang diresensi dan kekuatan elemahannya serta perbedaannya dengan karya sejenis yang sudah ada
e)      Sampaikan pendapat dan simpulan penulis resensi secara pribadi
f)       Tuliskan identitas si penulis resensi

Contoh Resensi Buku:
Judul Buku: Mistery Karibbean
Judul Asli : A.Karibbean Mistery
Pengarang : Agatha Kristi
Penerjemah: Sudarto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Cetakan : IV, September 2002
Tebal : VI+ 285 ISBN : 979-403-068-6

Sumber :
Tasai Amran S. Dan E Zaenal  Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi, Akademika Pressindo 
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Nusa Tenggara Timur: PT. Nusa Indah
Taringa, Henry Guntur.1987 Wacana. Bandung: Angkasa
Slametmulyana.1960.Kaidah bahasa IndonesiaII.Jakarta: Jambatan.

RESENSI BUKU KETIKA CINTA BERBUAH SURGA


Nama : Heni Pujiarti
Npm : 10208585
Kelas : 3EA10
Tugas  Softskil Bahasa Indonesia
CONTOH RESENSI

RESENSI BUKU KETIKA CINTA BERBUAH SURGA

Judul buku : Ketika Cinta Berbuah Surga
Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : MQS Publising
Kota tempat terbit : Jl. Padaringan, no. 39A KPAD Gegerkalong Bandung 401543
Tahun terbit : 2008
Tebal : 116 halaman
Harga : Rp. 20.000
“Sesungguhnya, Allah telah menaburi Ayat-ayat Al-qur’an dengan aneka kisah dan cerita-cerita berhikmah. Hal itu, taklain dan tak bukan ialah agar kita mengambil ibrah atau pelajaran dari cerita-cerita itu. Tentu untuk kemuliaan pekerti dan kebaikan kita, karena, memang demikianlah semestinya. Bukankah agama adalah akhlak mulia? Bukankah pula untuk kemuliaan akhlak itulah baginda rasul diutus kedunia fana ini?”. Mungkin inilah dasar atas penyusunan buku kumpulan cerpen isami dengan judul “Ketika Cinta Berbuah Surga” karya dari seorang penulis buku best seller Ayat-ayat Cinta.
Buku ini merupakan buku kumpulan kisah-kisah yang mengisahkan tentang berbagai kisah menarik pilihan yang diambil dari hadist nabi, kisah-kisah zaman sahabat nabi, zaman tabi’in kisah keteladanan dari berbagai belahan dunia islam, dari kitab Al-Qira’ah Alrasyidsh, kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dan diangkat dari Sirag Nabawiyyah.
Judul dalam buku ini tidak saling berkesinambungan. Karena buku ini merupakan jenis buku kumpulan. Semua kisah dalam buku ini diceritakan secara runtut dengan bahasanya yang sederhana, indah dan mudah dipahami, namun maknanya dalam dan indah. sehingga pembaca bisa mengikuti setiap alur kisah dalam buku ini.
Isinya berupa kisah-kisah keteladanan yang komunikatif dan produktif. Membacanya seperti mendapat siraman rohani dari tiap pesan yang tersirat dari tiap kisah-kisahnya. Sehubungan dengan keteladan dalam buku ini, semua itupun bisa menjadi motivasi bagi siapa saja yang membacanya.
Berbagai pujian dilontarkan untuk mengomentari buku ini. Jika ditinjau dari isi buku dari segi pemilihan kisah menarik yang memberi keteladanan, sastra kebahasaan maupun alurnya buku ini seakan tak mempunyai celah untuk menerima kritikan. Namun, bagaimanapun juga, apapun itu pasti mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Judul yang dibawakan oleh sang penulis ini memungkinkan sekali membuat sang calon pembeli terkecoh. imajinasi mereka terarah pada sebuah novel yang berjudul “KETIKA CINTA BERBUAH SURGA”, namun ternyata buku ini adalah buku kumpulan berbagai kisah.
Seharusnya sang penulis memberi judul yang lebih sesuai dengan isinya agar tidak membuat para pembeli merasa terkecoh dengan buku tersebut (dikiranya novel islami). Meskipun para pembeli merasa nyaman saat membaca kisah-kisah didalamnya. Namun, tetap saja mereka masih merasa ada yang mengganjal antara isi dan judulnya. Bahkan tertipu. Manfaat dalam buku ini begitu terlihat dari amanat-amanat yang disampaikan.
http://aya12.wordpress.com/2010/02/10/assalamualaikum/

Selasa, 26 April 2011

RINGKASAN NOVEL “DIANTARA JARUM DAN JERAMI”


Nama : Heni Pujiarti
Npm : 10208585
Kelas : 3EA10
Tulisan  Softskil Bahasa Indonesia
RINGKASAN  NOVEL
“DIANTARA JARUM DAN JERAMI”
Cassandra adalah gadis kecil yang cantik, baik, pintar dan alim, juga cerdik. Namun cassandra sangat bingung dengan tingkah laku adiknya, Gusti yang biasa di panggil “Si Lasak”. Yaitu dia sangat senang berlama-lama didalam kamar mandi hingga berjam-jam namun hal itu tidak membuat cassandra membenci adiknya, justru sebaliknya di sangat kagum dengan kelebihan yang dimiliki adiknya yaitu dia dapat menyusun magic box dalam waktu kurang dari 5 menit, bahkan dengan mata terpejam.
Ditengah kehangatan suasana keluarga cassandra dikejutkan dengan adanya berita bahwa Rashel temannya terancam di pecat dari sekolah, karena alasan telah menggembosi mobil Pak Hilman (Kepala Sekolah) dan mencorat-coret Mobil Bu. Nastiti dengan kata-kata yang jorok. Namun ia tidakpercaya dengan tuduhan itu, maka iapun berencana untuk menyelidiki kasus itu dengan kedua sahabatnya yaitu dewi dan riris. Penyelidikan pun di mulai, berawal dari mewancarai semua saksi yang melihat kejadian diman Rashel sedang mendorong mobil kepala sekolah hingga bannya kempes karena lelah diberi kayu diberi kayu berpaku pada bagian bawah bannya mencari kurang bukti yang digunakan, dan mencari saksi- saksi lainnya yang melihat kejadian itu.
 Dalam pencariannya cassandra dan kawan-kawan menemukan barang bukti berupa kayu berpaku dan sebuah cat cemrot berwarna merah, yang diduga digunakan untuk melakukan kejahatan itu. Hingga diapun berinisiatif untuk mencari disik jari siapakah yang melekat pada botol cat itu, dengan bantuan dari guru dan kepolisian.
Disamping itu kak Kemal selaku sebagai kepolisian sektor Bandung yang baru saja dinobatkan sebagai lulusan terbaik di kepolisian sedang dibuat pusing kepala atas kasus pembunuhan yang di tangannya, karena adanya kejanggalan – kejanggalan dalam kasus itu. Yang telah mengejutkan lagi si lasak atau gusti tanya sepengetahuan keluarganya ternayata telah dapat hafal alquran, bahkan dia juga dapat menghitung tumpukan pil ekstasi yang tidak sengaja dijatuhkan oleh seorang anggota polisi dari atas meja.
Setelah melakukan penyelidikan untuk membuktikan bahwa Rashel tidak bersalah sehingga bertemu pada satu titik terang yang menyatakan Rashel tidak bersalah pada saat itu dewan sekolah telah membuat surat pernyataan bahwa Rashel resmi di keluarkan dari sekolah dengan alasan telah melakukan tindakan yang tidak sopan dan karena sering terlambat dan bolos sekolah pada waktu yang bersamaan Rashel yang waktu itu tidak masuk sekolah sedang dilanda musibah yaitu karena meninggalnya ayahnya karena sakit yang diderita maka de cas taz  (nama genk dari ke – 3 cewek itu) pun membuat rekontruksi kejadian yang dihadiri oleh seluruh warga sekolah. Yang dengan sukses dapat menggemparkan seluruh warga sekolah atas berita meninggalnya ayah Rashel dan kenyataan bahwa Rashel tidak bersalah. Mendengar itu semua Bu. Nastiti merasa sangat bersalah kepada Rashel karena berusaha untuk mengeluarkan Rashel dari sekolah. Meski Rashel sudah terbukti tidak bersalah tetapi harus tetap tidak akan meneruskan sekolahnya lagi karena harus bekerja mencari uang untuk keperluan keluarganya sebagai “Jagal Sapi” yang telah di lakoninya selama 2 tahun. Mendengar hal itu Pak Bismo dan Bu. Soraya orang tua Cassandra beserta orang tua riris berencana untuk membiayai semua biaya sekolah Rashel dan adiknya pada awalnya dia menolak tawaran itu karema dinilai merepotkan orang lain, namun pada akhirnya dia tetap memilih untuk kembali sekolah lagi sambil bekerja seperti yang dilakukannya selama ini Pada akhirnya semua kasus yang ada di pecahkan dengan baik. Karena bantuan dari si lasak atau gusti dari segala kepintaran dan kecerdasan yang dia miliki yang masih berumur10tahun.

ditulis oleh kabonfootprint dan seodude
http://sites.google.com/site/ceritanovel/Home/diantara-jarum-dan-jerami/ringkasan-diantara-jarum-dan-jerami

RINGKASAN


Nama : Heni Pujiarti
Npm : 10208585
Kelas : 3EA10
Tulisan Softskil Bahasa Indonesia
RINGKASAN
Pengertian Ringkasan
Ringkasan berasal dan bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek, dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan yang panjang yang dihadirkan dalam jumlah yang singkat. Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada didalam tulisan aslinya yang panjang itu.
Ringkasan  adalah penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap di pertahankan dalam bentuknya yang singkat atau cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat.
     Ringkasan merupakan penyajian singkat dari karangan asli tetapi dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat itu.
Penulis ringkasan harus memahami isi tulisan asli. Dia berbicara sebagai “penyambung lidah” penulis asli dengan karangannya yang lebih pendek. Penulis ringkasan tidak dapat melepaskan dirinya dari penulis asli dalam hal kesan yang dimunculkan oleh ringkasannya itu. Oleh sebab itu ringkasannya, tetap memperthankan keberadaan isi bab perbab,bagian perbagian dengan sangat memperdulikan tata urutan yang ada dikarangan asli. 
Ciri-ciri Ringkasan:
a)      Mempersingkat suatu tulisan
b)      Terdapat inti sari bacaan
c)      Bentuknya lebih pendek atau lebih ringkas
d)     Struktural wacananya tetap, tetapi tidak berubah sesuai dengan unsur teks bacaan.
Tujuan Membuat Ringkasan
Sebuah ringkasan dibuat atas kerja menyingkat atau memendekan sebuah karangan yang panjang. Dia harus mampu memilah- milah mana gagasan utama dan mana gagasan bawahan. Ringkasan dibuat untuk membantu membaca buku untuk membaca hal itu dalam waktu yang singkat dengan cara menghemat waktu.
Tujuan ringkasan adalah memahami dan megetahui isi sebuah buku atau karangan, maka latihan-latihan untuk maksud tersebut akan membimbing dan menuntun agar membaca karangan asli dengan cermat, dan bagaimana harus menulisnya kembali dengan tepat.  Penulis tidak akan membuat ringkasan dengan baik bila ia kurang cermat membaca, bila ia sanggup membeda-bedakan gagasan utama dari gagasan-gagasan tambahan. Kemampuan membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya mempertajam tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya mempertajam gaya bahasa, serta menghindari uraian-uaraian yang panjang lebar yang mungkin menyelusup masuk dalam karangan tersebut.

Cara  Membuat Ringkasan
Beberapa hal dalam meringkas karangan perlu diperhatikan oleh penulis ringkasan. Yang perlu dketahui adalah ringkasan itu tidak terwujud andai kata penulis ringkasan tidak membaca buku asli dengan baik. Oleh sebab itu langkah yang ditulis oleh penulis ringkasan adalah :
a)         Membaca naskah asli sampai paham dan bahkan berkali-kali
b)        Mencatat beberapa gagasan semua paragraf
c)         Mengadakan reproduksi
  Cara untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur, adalah sebagai berikut : 
  1.  Membaca Naskah Asli  
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penulis ringkasan adalah membaca naskah asli. Pembacaan tersebut dapat diakukan berkali-kali agar pembaca tersebut memahami benar isi karangan itu.  Oleh sebab itu pembaca harus mehami benar-benar apa yang dipikirkan oleh penulis didalam tulisannya itu. Dengan membaca secara cermat apa yang tertulis itu, pembacanya dapat  isi karangan itu. Penulis perlu juga mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. Untuk membantu penulis mencapai hal tersebut, maka judul dan daftar isi karangan itu dapat dijadikan pegangan. Sebab itu pada waktu membaca karangan isi, penulis hendaknya memperhatikan daftar isi karangan (kalau ada) sehingga lebih mudah ia mendapat kesan umum, maksud pandangan pengarang yang tersirat dalam karangan itu.
             2. Mencatat Gagasan Utama
    Pencatatan gagasan utama dimaksudkan adalah pencatatan bagian penting-penting. Gagasan utama dapat berupa inti bacaan. Dengan pencatatan itu dapat juga diketahui bagian mana yang perlu dan bagian mana yan tidak diperlukan didalam menulis ringkasan. Jadi penatatan gagasan utam itu bertujuan :
    a)      Untuk mengendalikan pikiran pembaca daam penulisan ringkasan
    b)      Memilah hal yang penting dan tidak penting
    Tindakan atau langkah yang harus dikerjakan adalah membaca kembali kerangan itu bagian demi bagian, alinea demi alinea itu sambil mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea itu.
    3. Mengadakan  Reproduksi
    Mengadakan reproduksi dimaksudkan adalah menulis ringkasan yang telah dibaca itu. Penulisan ringkasan itu dapat dilakukan setelah melalui dua tahap pertama,Penulisan itu didasarkan pada urutan yang terdapat pada sumber asli atau karangan aslinya. Jadi penulisan ringkasan tidak dilaksanakan secara sembarang, tetapi dilakukan sesuai urutan tulisan  aslinya, oleh sebab itu pada tahap pencatatan sudah dapat digambarkan urutan paragraf tulisan asli itu. Dalam tulisan ringkasan ini kalimat-kalimat tulisan asli harus dihindari. Kalimat yang dipkai adalah kalimat penulis ringkasan itu sendiri. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa ringkasan itu adalah hasil ringkasan sendiri terhadap tulisan atau wacana. 
    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik :
    Ø   Sebaiknya dalam menyusun ringkasan dipergunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
    Ø   Bila mungkin ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata.
    Ø   Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
    Ø   Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang.
    Ø   Pertahankan susunan gagasan asli, sertaringkaskanlah gagasan-gagasan itu dalam urutan seperti urutan naskah asli.
    Ø   Ketentuan tambahan : di samping ketiga langkah diatas masih ada beberapa ketentuan tambahan yang perlu diperhatikan pada waktu menyusun ringkasan (langkah ketiga).
    Contoh Ringkasan novel Sang Pemimpi, pertama kali terbit pada Juli 2006, diterbitkan oleh PT.Bentang Pustaka. Dibanding Laskar Pelangi, novel ini lebih tipis, sebut saja tebalnya kurang lebih separuh dari Laskar Pelangi lebih spesifiknya separuh lebih.

    Sumber :
    Tasai Amran S. Dan E Zaenal  Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi, Akademika Pressindo 
    Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton, M. Moeliono, 1998,  Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
    Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Nusa Tenggara Timur: PT. Nusa Indah
    M.Moeliono, Anton 1984, Santun Bahasa Jakarta Gramedia





    Sabtu, 23 April 2011

    ABSTRAK dan IKHTISAR



    Nama : Heni Pujiarti
    Npm : 10208585
    Kelas : 3EA10
    Tulisan  Softskil Bahasa Indonesia

    ABSTRAK dan IKHTISAR
                PENGERTIAN ABSTRAK
    Abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan ia menjadi bagian tersendiri.

    Fungsi Abstrak
    Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.

    Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi :
    1.        Abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam bahasa Inggris disebut Abstract dan abstrak yang bersifat informatif.
    a)      Abstrak Deskriptif atau Abstract, Sebagai abstrak deskriptif, abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Pendek kata, pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam tulisannya.
    b)      Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise), ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan.

    2.        Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.

          Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)
    Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.
     Contoh Abstrak:
    Kebiasaan Konsumsi Air Minum dan Minuman Lainnya
    pada Remaja di Daerah Pantai dan Pegunungan
    Dodik Briawan, Hardinsyah, Zulaikhah, Marhamah
    Abstrak
    Desain studi ini cross-sectional yang dilakukan di Jakarta Utara (pantai) dan di Bandung Barat (pegunungan) dengan suhu rata-rata harian 22oC dan 28oC. Sampel dipililih secara acak dari sekolahan berturut-turut sebanyak 110 orang dan 99 orang dari masing-masing lokasi. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, dan recall selama satu minggu untuk frekuensi konsumsi aneka jenis minuman. Sebagian besar (73,2%) remaja di pegunungan lebih menyukai air minum (air putih) tanpa kemasan. Namun kebiasaan tersebut berbeda untuk di daerah pantai, yaitu proporsi remaja yang mengkonsumsi air minum tanpa kemasan relatif sama dengan air kemasan (52,3% dan 47,7%). Berdasarkan konsumsi minuman seminggu yang lalu, frekuensi konsumsi air minum tanpa kemasan lebih rendah di pantai (3,5 kali/hari) dari pada di pegunungan (4,6 kali/hari). Tetapi untuk frekuensi air minum kemasan lebih tinggi di pantai (3,9 kali/hari) dibandingkan di pegunungan (1,8 kali/hari). Alasan remaja lebih menyukai air minum kemasan dan tanpa kemasan adalah 80-85% karena faktor keamanannya. Jenis minuman lainnya yang disukai remaja adalah teh dan kopi, yaitu dikonsumsi oleh 87% remaja di pantai dan 83% di pegunungan. Frekuensi minuman tersebut 10,3 kali/minggudi pantai dan 11,5 kali/minggu di pegunungan. Susu dan yougurt dikonsumsi oleh 75% di pantai dan 61% di pegunungan, dengan frekuensi berturut-turut sebesar 8,3 kali/mingggu dan 5,5 kali/minggu. Jenis minuman lain seperti jus, minuman karbonasi, minuman elektrolit, jamu, jelly, sari buah frekuensi konsumsinya sangat kecil, yaitu kurang dari 1-2 kali/minggu. Dari pola frekuensi konsumsi minuman tersebut, tampak bahwa air minum kontribusinya paling besar didalam menyumbang total asupan air ke dalam tubuh remaja.
    Key words: air minum, frekuensi konsumsi minuman, remaja, pantai, pegunungan
    Sumber : http://mahmudisiwi.net/beda-abstrak-dan-ringkasan/
    PENGERTIAN IKHTISAR
    Ikhtisar adalah rangkuman. Ikhtisar merupakan intisari dari sebuah objek tulisan yang dirangkum dan berbentuk ringkasan.
    Ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi karangan asli. Selain itu ikhtisar tidak perlu memberikan isi dari karangan secar professional. Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematika pemecahannya. Sebagai ilustrasi, beberapa bagian atau isi dari beberapa bab, dapat diberikan untuk menjelaskan inti atau pokok masalah tersebut. Sementara bagian atau pokok yang kurang penting dapat dihilangkan. Bentuk ikhtisar lebih bebas daripada ringkasan.


    Rabu, 13 April 2011

    FORTOFOLIO BANK


    Nama : HENI PUJIARTI
    Npm : 10208585
    Kelas : 3EA10
    Tugas Komputerisasi Lembaga Keuangan Perbankan
    Tugas Ke 5 

    ATUN (Tabungan, 10%, Harian)

    Hasil Akhir Bulan Transaksi Kliring
    Kebijakan Bank Siti tanggal 1 maret :

    Ditanya :
    Portofolio tanggal 1 April  ?
    Bunga Tabungan 10% ?
    Bunga Giro 8% ?
    Bunga Deposito 12% ?
    Jawab :  
                                              
    REKAP SALDO





    Keterangan : 
     Giro Joko bertambah               = Rp 3.000.000,-      menjadi Rp. 23.000.000,-
     Tabungan Toni berkurang        = Rp 5.000.000,-       menjadi Rp. 20.000.000,-
     Deposito Jeki bertambah         = Rp 5.000.000,-       menjadi Rp. 35.000.000,-





     
    Bunga Tabungan 
     
    Bunga Giro






    Bunga Deposito  





    Selasa, 12 April 2011

    PEMBAHASAN KLIRING


    Nama : HENI PUJIARTI
    Npm : 10208585
    Kelas : 3EA10
    Tugas : Komputerisasi Lembaga Keuangan Perbankan
    Tugas Ke -4
    PEMBAHASAN TEKNIK KLIRING
    Pendahuluan
    Pengertian Kliring
    Kliring  adalah  suatu  tata  cara  perhitungan  utang  piutang  dalam  bentuk  surat-surat  dagang  dan  surat-surat  berharga  dari  suatu  bank  terhadap  bank  lainnya,  dengan  maksud  agar  penyelesaiannya  dapat  terselenggara  dengan  mudah dan  aman,  serta  untuk  memperluas  dan  memperlancar  lalu  lintas  pembayaran  giral.
    Jenis – jenis  warkat  kliring  :
    ·                    Warkat  debet  keluar,  yaitu  :  warkat  bank  lain  yang  disetorkan  oleh  nasabah  sendiri  untuk  keuntungan  rekening  nasabah  yang  bersangkutan.
    Contoh  :   Dari  nasabah  bank  Permata  Semarang  menerima  pembayaran  dari  Sigit  nasasbah  bank  Niaga  Semarang  berupa  cek.  Cek  tersebut  disetorkan  oleh  Ndari  ke  bank  Permata,  maka  cek  tersebut  dapat  dikatakan  sebagai  warkat  debet  keluar.
    ·                    Warkat  debet  masuk,  yaitu  :  warkat  yang  diterima  oleh  suatu  bank  dari  bank  lain  melalui  B I  atas  warkat  atau  cek  bank  sendiri  yang  ditarik  oleh  nasabah  sendiri  dan  atas  beban  nasabah  yang  bersangkutan.
    Contoh  : Bila  bank  Permata  Semarang  menerima  cek  dari  bank  Niaga  Semarang  atas  cek  yang  telah  ditarik  Andi  nasabah  sendiri,  maka  cek  tersebut  merupakan  warkat  debet  masuk  bagi  bank  Permata.


             Warkat  kredit  keluar,  yaitu  : 
             warkat  dari  nasabah  sendiri  untuk  disetorkan  kepada  nasabah  bank  lain  pada  bank  lain.   Bank  yang  menyerahkan  warkat  tersebut  akan  mengkreditkan  rekening  giro  BI  dan  mendebet  giro  nasabah.
             Warkat  kredit  masuk,  yaitu  : 
             warkat  yang  diterima  oleh  suatu  bank  untuk  keuntungan  rekening  nasabah  bank  tersebut.   Bank  yang  menerima  warkat  tersebut  akan  mendebit  rekening  giro  B I  dan  mengkredit  giro  nasabah.

    Jenis-Jenis Kliring

              Kliring  umum,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  pelaksanaannya  diatur  oleh  B I.
              Kliring  lokal,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  berada  dalam  suatu  wilayah  kliring  (wilayah  yang  ditentukan).
              Kliring  antar  cabang,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat  antar  kantor  cabang  suatu  bank  peserta  yang  biasanya  berada  dalam  satu  wilayah  kota.  KLiring  ini  dilakukan  dengan  cara  mengumpulkan  seluruh  perhitungan  dari  sauatu  kantor  cabang  untuk  kantor  cabang  lainnya  yang  bersangkutan  pada  kantor  induk  yang  bersangkutan.

    PERTEMUAN  KLIRING

    Kliring  yang  dilaksanakan  tidak  melalui  Automated  Clearing  House,  pertemuan  kliring  biasanya  dilakukan  sebanyak  dua  kali.
    Pertama  kali  bertemu,  bank-bank  yang  terlibat  dalam  transaksi  kliring  akan  saling  menyerahkan  warkat.
    Pada  pertemuan  kedua,  bank  peserta  kliring  akan  saling  mengembalikan warkat  apabila  terjadi  penolakan. Waktu  pertemuan  kliring  biasanya  diatur.


    Yang ada di sisi siti adalah surat yang dikirimkan  oleh karman

    KLIRING

     


    Apabila bank mempunyai deposit sebesar Rp. 100.000.000 dan cadangan Min 8%. Maka masing-masing bank akan mengalami keadaan :

    ·         Siti deposit Rp. 100.000.000 dan cadangan minimum pada  BI  tersebut adalah  8% dari dana pihak ke tiga maka, R/K pada BI Rp. 8.000.000 + Rp. 5.000.000 =  Rp. 13.000.000,-
    ·         Karman Deposit Rp. 100.000.000 dan cadangan   minimum pada BI 8% dari dana Pihak ke tiga maka, setelah kliring dana bank tersebut adalah sebesar Rp. 5.000.000,-
    R/K pada BI Rp. 8.000.000 + Rp. 2.000.000 = Rp. 10.000.000 – Rp. 5.000.000= Rp. 5.000.000.
    Sehingga cadangan yang dimiliki oleh bank karman kurang dari cadangan minimum yang harus ada di Bank Indonesia. Oleh karena itu, Bank Karman harus pijam kepada Bank Siti(Call Money)  sebesar Rp. 3.000.000.-