Laman

Kamis, 25 November 2010

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BALINA AGUNG PERKASA


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Korelasi
Analisis korelasi antar variabel penelitian menggambarkan nilai masing-masing variabel dilihat dari pearson correlation dengan tingkat signifikansi sebesar 0,01 yang artinya ada hubungan antar variabel.

4.2 Analisis Faktor
Dalam penelitian ini analisis faktor dipergunakan dalam situasi untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari satu suatu set variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan didalam analisis multivariate selanjutnya. Sebagai landasan untuk menganalisis digunakan KMO and Bartlett’s test suatu indeks yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Dengan KMO di 0,1berarti factor analisis tepat, dan kurang dari 0,1 analisis faktor dikatakan tidak tepat. Dan Component Matrix digunakan untuk memuat semua factor loading dari semua faktor variabel pada semua factor extracted. Karena nilai KMO ≥ 0,1 untuk setiap variabel maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat diproses lebih lanjut.


4.3Hasil Penelitian
     Hasil Persamaan  Regresi Linear Sederhana
Dari hasil analisis regresi sederhana  pada penelitian ini diperoleh hasil persamaan regresi yang menyatakan persamaan pengaruh Motivasi Kerja  (X) terhadap Prestasi Kerja (Y) adalah sebagai berikut:

Dari hasil analisis regresi tersebut diperoleh persamaan pengaruh Motivasi Kerja (X) terhadap Prestasi Kerja  (Y) yaitu :
Y =  -93,6 + 2,7

Sehingga diperoleh T hitung sebesar 1,714 . Maka dapat diketahui bahwa  T hitung = 1,714 > T tabel = 1,638 berarti terdapat adanya pengaruh Motivasi Kerja  terhadap Prestasi Kerja  sebesar 57,76 %

4.4Koefisien Determinasi (r2)
     Koefisien determinasi dari hasil regresi sederhana menunjukkan kejelasan perubahan variabel dependen.   Maka nilai koefisien determinasi  sebesar 57,76 % . Menunjukkan bahwa Motivasi Kerja memiliki pengaruh yang  besar terhadap Prestasi Kerja. Pengaruh variabel (X) yaitu Motivasi Kerja terhadap variabel (Y) Prestasi Kerja  adalah sebesar 57,76 %. sedangkan sisanya sebesar 42,24% dipengaruhi oleh variabel lain, seperti faktor motivasi internal dan eksternal. Dari persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif motivasi kerja terhadap prestasi kerja sebesar  57,76 %.

4.5 Pembahasan Penelitian 
·         Menentukan variabel X (motivasi kerja) dan variabel Y (Prestasi kerja
·         Membuat tabel regresi sederhana

2.  Masukan ke persamaan regresi linier sederhana
Y= a + b(X)
            Y =  -93,6 + 2,7
Konstanta sebesar -93,6  menyatakan bahwa jika tidak terdapat variable motivasi kerja maka tingkat prestasi kerja karyawan yang dihasilkan sebesar 2,7. Koefisien regresi dari variabel Motivasi Kerja (X) sebesar 2,7 menyatakan bahwa setiap adanya upaya penambahan motivasi kerja, maka akan meningkatkan prestasi kerja karyawan sebesar 2,7. Tingkat signifikansi koefisien motivasi kerja (X) lebih besar dari alpha (0,1). Sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah adanya pengaruh motivasi kerja paling dominan  secara individual terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Balina Agung Perkasa.
3.      Menentukan besarnya koefisien kolerasi dan koefisien determinasi


4.  Menentukan besarnya kesalahan estimasi








              
   
 




5. Pengujian Hipotesis 
 7.   Keputusan : Terima Ho tolak Ha
 8. Kesimpulan : jadi pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan memiliki pengaruh yang positif sebesar 57,76 %.





Sabtu, 20 November 2010

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BALINA AGUNG PERKASA

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan sumber data
Pada penulisan ini penulis menggunakan data primer dari hasil suvei yakni penelitian dengan mengambil contoh atau sampel dari populasi yang ada. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari studi literatur berupa tulisan laporan, pedoman, peraturan, literatur-literatur yang terkait topik penelitian dan sumber-sumber lain yang menunjang laporan penelitian.

3.2Variabel yang digunakan
a. Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah prestasi kerja karyawan.
b. Variabel bebas (variabel independent) yaitu motivasi karyawan. Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Penelitian ini memiliki variabel independent yaitu motivasi kerja.

3.3 Model Penelitian
Model Penelitian ini menggunakan Regresi Linier Sederhana
Untuk Mencari rumus a dan b dapat digunakan metode Least Square sebagai berikut :

3.4 Alat Analisis Data
Analisis regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memperoleh persamaan hubungan antara dua variabel. Analisis untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negative.



Rabu, 17 November 2010

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BALINA AGUNG PERKASA

 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.TEORI DASAR
Motivasi kerja
Motivasi adalah keinginan bekerja untuk mencapai suatu tujuan, dimana keinginan tersebut dapat merangsang seseorang mau melakukan pekerjaan atau apa yang mengakibatkan timbulnya motivasi kerja. Untuk mengukur tingkat motivasi pegawai maka ada beberapa indikator yang akan diteliti yaitu sikap pegawai yang mencerminkan motivasi mereka dalam melakukan pekerjaan, yang meliputi:
Adanya sikap yang mencerminkan kebutuhan pegawai akan prestasi dan adanya motivasi untuk mencapai hasil kerja yang baik.
Menunjukkan sikap tabah, jujur dalam menghadapi masalah yang terjadi dalam pekerjaan mereka.
Menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet jika mengalami kegagalan.
                                                                                             
Motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dibedakan atas faktor intern dan faktor ekstern dari seseorang. Menurut Edy Sutrisno (2009:124) antara lain :
  1. Faktor internal, meliputi keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk memperoleh pengakuan dan keinginan untuk berkuasa. 
  2. Faktor eksternal, meliputi kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, adanya penghargaan atas prestasi, peraturan yang fleksibel, status dan tanggung jawab.

Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat bahwa secara garis besar faktor¬-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja sangat bervariasi. Namun secara umum faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja, yang datangnya dari dalam diri seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja yang bersumber dari lingkungan kerja perusahaan.



      Prestasi Kerja
Prestasi kerja menurut Byars dan Rue dalam tulisan Edy Sutrisno (2009) mengartikan prestasi sebagai tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas yang mencakup pada pekerjaannya. Pengertian tersebut menunjukkan pada bobot kemampuan individu di dalam memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada di dalam pekerjaannya. Sedangkan prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu.

Menurut Steers dalam tulisan Edy Sutrisno (2009) mengemukakan, umumnya orang percaya bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga faktor, yaitu :
Kemampuan, perangai dan minat seorang pekerja
Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peranan seorang pekerja
Tingkat motivasi kerja.

Sedangkan menurut Byars dan Rue dalam tulisan Edy Sutrisno (2009) mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu faktor individu dan faktor lingkungan. Faktor-faktor individu yang dimaksud adalah :
  1. Usaha (effort), yang menunjukkan sejumlah senergi fisik dan mental yang digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas
  2.  Abilities, yaitu sifat-sifat personal yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas
  3.  Role atau Task Perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Sedangkan faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi kerja adalah kondisi fisik, peralatan, waktu, materil, pendidikan, supervisi, desain organisasi, pelatihan dan keberuntungan. Faktor-faktor lingkungan ini tidak langsung menentukan prestasi kerja seseorang tetapi mempengaruhi faktor-faktor individu. Dapat dilihat bahwa perilaku seseorang dalam organisasi merupakan hasil dari interaksi berbagai variabel yaitu individual dan situasional.



2.2.Variabel
  1. Motivasi yaitu dorongan yang yang diberikan pimpinan PT. Balina Agung Perkasa mempunyai maksud untuk  meningkatkan prestasi kerja karyawan agar lebih semangat dalam berkerja.
  2. Prestasi Kerja yaitu suatu peningkatan prestasi kerja karyawan di PT. Balina Agung   Perkasa.

2.3.Peneliti sebelumnya
  • Eka (2009), Judul Pengaruh kompensasi, keahlian, dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Metode penelitian yang dipakai metode survey dan kuisioner.   Variabel dependentnya(Y) prestasi kerja karyawan sedangkan variable independen(X)  kompensasi, keahlian, dan motivasi kerja.
  • Fahmi (2009)  Judul analisis pengaruh  gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap prestasi pegawai SPBU Pandanaran Semarang. Metode penelitian yang dipakai metode survey dan kuisioner. Variabel dependentnya(Y) kinerja pegawai sedangkan variable independen(X) kepemimpinan dan motivasi kerja.
  • Ika (2009)  Judul factor motivasi yang mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Manunggal Kresitama.  Metode penelitian yang dipakai metode survey dan kuisioner. Variabel dependentnya(Y) kinerja karyawan sedangkan variable independen(X) tanggung jawab, pengakuan, pengembangan, insentif, lingkungan kerja, keamanan dan hubungan.

Kamis, 04 November 2010

TUGAS METODE RISET " ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BALINA AGUNG PERKASA"

Heni Pujiarti
Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen
Universitas Gunadarma


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia, merupakan sumber daya manusia yang penting bagi perusahaan. Karena mereka mempunyai bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dan dibutuhkan oleh perusahaan. Tujuan perusahaan hanya dapat dicapai jika para karyawan bergairah berkerja, mau memberikan kemampuannya mengerjakan perkerjaan, serta berkeinginan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal. Karena jika karyawan perusahaan kurang berprestasi akan berakibat menurunnya prestasi kerja mereka dalam perusahaan dan akan sulit mendapatkan hasil yang baik. Jika hal ini terjadi maka mengharuskan pemimpin untuk mempergunakan kewenangan dalam kepemimpinannya mengubah sikap dan perilaku karyawan supaya mau berkerja giat.
Pada umumnya karyawan mau berkerja karena dimotivasi oleh keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik dan rohaninya Keinginan para karyawan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu termasuk untuk melakukan pekerjaan atau bekerja. Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas dan pekerjaanya.
Motivasi atau dorongan yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai maksud untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan agar lebih semangat, efektif dan efisien. Selain itu juga bertujuan untuk mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan demi terwujudnya prestasi kerja. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi sangat penting jika hasil prestasi yang tinggi ingin dicapai secara konsisten.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh positif antara motivasi kerja yang diberikan terhadap prestasi kerja karyawan ?
2. Berapakah besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja?

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif antara motivasi kerja terhadap prestasi kerja.
1.4 Kerangka Pemikiran
Pengaruh Motivasi Kerja (X) terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Y) Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Untuk dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang pegawai membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan berpengaruh terhadap semangat kerjanya sehingga meningkatkan kinerjanya. Jika tidak terdapat motivasi kerja maka tingkat prestasi kerja karyawan yang dihasilkan menurun. Sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah adanya pengaruh paling dominan dari motivasi kerja secara individual terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Balina Agung Perkasa. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah prestasi kerja karyawan. Dan penelitian ini memiliki variabel independent yaitu motivasi kerja.

1.5 Judul Penelitian
Sehubungan dengan hal itu maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh untuk meneliti pengaruh antara motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Sehingga dalam penelitian ini penulis tertarik untuk memberikan judul
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BALINA AGUNG PERKASA

Rabu, 03 November 2010

PERBEDAAN INDIVIDU

Nama : Heni Pujiarti
NPM : 10208585
Kelas : 3EA10
PERBEDAAN INDIVIDU
Pendahuluan
Dalam model perilaku pengambilan keputusan konsumen, dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, Perbedaan individu dan proses phisikologis, sehingga semua ini memberikan dampak terhadap proses keputusan konsumen, yang dapat menghasilkan strategi pemasaran. Materi ini membahas tentang perbedaan individu antara lain: Sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian dan gaya hidup. Semua ini akan dijelaskan seperti dibawah ini.
Pembahasan
1. SUMBER DAYA KONSUMEN
a) Sumber Daya Ekonomi (Uang)
Uang adalah alat transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen untuk membeli produk. Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang. Tanpa uang konsumen tidak bisa membeli apapun. Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen sama halnya dengan, harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen.
b) Sumber Daya Temporal - Waktu
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena, konsumen semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang. Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).

• Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: Berenang, sepak bola, badminton (waktu Senggang) Tidur, perawatan tubuh, pulang pergi (waktu wajib).
• Barang Penghemat Waktu Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: Rice Cooker, Mesin Cuci, Handphone.
c) Sumber Daya Kognitif - Perhatian
Sumberdaya Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan pelbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi:
• Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian
• Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena Kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi.

2. MOTIVASI DAN KETERLIBATAN
Motivasi adalah suatu sikap yang dilakukan seseorang untuk mendorong orang lain untuk melakukan tindakan. Motivasi & Strategi Pemasaran, dua Aplikasi Penting dari teori Motivasi adalah :
a) Segmentasi
Pemasar bisa menggunakan teori motivasi Maslow sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Produk atau jasa yang dipasarkan bisa untuk target pasar berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen. Misal: Mobil Sedan Mewah Jaguar, BMW, Mercedez, Lexus dsb, diperuntukkan bagi konsumen yang memiliki kebutuhan akan ego dan aktualisasi diri.
b) positioning produk.
Hirarki Kebutuhan dari Maslow bisa dimanfaatklan untuk melakukan Positioning. Positioning adalah citra produk yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk . seperti Tolak angin mempositioningkan produknya dengan slogan, “orang pintar minum tolak angin” mengajak konsumen untuk minum tolak angin.

3. PENGETAHUAN
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Dalam hal ini pengetahuan konsumen amat diperlukan jarena hal ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakuakn pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan. Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga macam, yaitu Pengetahuan Produk, Pengetahuan Pembelian, Pengetahuan Pemakaian.
a) Pengetahuan Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek terminologi produk atribut atau fitur, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Jenis Pengetahuan Produk :
• Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
Seorang Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyebutkan karakteristik/atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak akan memudahkan konsumen dalam memilih produk yg akan dibelinya.
• Pengetahuan Manfaat Produk
Seorang Konsumen mengkonsumsi gula rendah kalori karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang dirasakan konsumen. Setelah mengkonsumsi gula rendah kalori yaitu dapat menghindari penyakit diabetes. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat produk.

b) Pengetahuan Pembelian
Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tsb. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk. Menurut Petter dan Olson (1999), perilaku membeli meliputi store contact, product contact, dan Transaction.
• Store contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
• Product contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tsb dan membawanya ke kasir
• Transaction, konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
c) Pengetahuan Pemakaian

Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan/ dikonsumsi. Agar produk tsb bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
4. SIKAP
Sikap adalah tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang.
• Faktor Pembentuk Sikap :
a. Pengalaman langsung dari yang telah lalu
b. Pengaruh keluarga dan temanteman
c. Pasar Langsung
d. Ekspose di Media Massa
• Strategi Mengubah Sikap
1. Mengubah Fungsi motivasi pelanggan yang mendasar
2. Menghimpun barang-barang dalam suatu kelompok yang dikenal
3. Menghubungkan dua sikap yang bertentangan
4. Mengubah model yang lebih banyak
5. Mengubah keyakinan pelanggan tentang merek yang digunakan pesaing.
5. KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP
Kepribadian, berkaitan degan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri manusia, yang menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu yg akan mempengaruhi respons individu terhadap lingkungannya. Kepribadian menggambarkan respons yang konsisten, seperti seseorang akan menangis ketika mendengar berita sedih.
Gaya Hidup, lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya.Kepribadian merefleksikan karakteristik internal dari konsumen. Gaya hidup menggambarkan manifestasi eksternal dari karateristik tersebut, yaitu perilaku seseorang. Gaya hidup seringkali digambarkan dengan kegiatan, minat, dan opini dari seseorang. Gaya hidup biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang mungkin dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena menyesuaikan dengan perubahan hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA
SE, Mumuh,mulyana,mubarak.Perilaku konsumen,2001
Budiarto.Teguh, Seri diktat kuliah Dasar Pemasaran, Gunadarma, Jakarta, 1993